Minggu, 31 Oktober 2010

Penyebab - penyebab terjadinya konflik dalam kelompok

            Seperti yang telah saya jelaskan dalam postingan sebelumnya tentang bagaimana terbentuknya kelompok dan tahap tahap terjadinya konflik dalm kelompok. Sekarang saya akan menjalaskan tentang penyebab terjadinya konflik dalam kelompok. beberapa hal umum yang kita ketahui tentang munculnya konflik dalam kelompok adalah ketidak percayaan ada anggota kelompok lain, kurangnya kekuatan seorang pemimpin kelompok (kepemimpinan), atau penangkapan informasi yang salah yang dapat membuat salah paham para anggota kelompok 

           Lalu apakah yang menjadi penyebab sebenarnya munculnya konflik? Penyebab munculnya konflik dalam teori ada 3, yaitu; Interdependence --> dinamika untuk saling terkait dan bertanggung jawab secara fisik (masudnya adalah bertanggung jawab sepenuhnya pada tindakan) dan berbagi prinsip dengan orang lain. Influence strategy --> bagaimana cara mempengaruhi orang lain dalam kelompok, ancaman, hukuman, dan peraturan yang terlalu ketat meniningkatkan munculnya konflik. Misunderstanding and misperception --> salah paham atau salah penangkapan informasi juga dapat meningkatkan munculnya konflik. 


sumber: Wikipedia - http://en.wikipedia.org/wiki/Interdependence
Handout psikologi kelompok - Klara Innata Arishanti, S.Psi

Tahap-tahap dalam proses kelompok 2

            Tahap yang kedua adalah tahap Storming. Tahap ini adalah tahap dimana kelompok mendapat kan dan memiliki konflik. Juga bisa disebut sebagai tahap dimana konflik muncul dan berkembang (konflik dalam kelompok). Dalam storming juga ada beberapa tahap dan penyebab munculnya konflik.
          
            Pertama-tama saya akan membahas tahapan-tahapan munculnya konflik. Yang pertama adalah disagreement, dalam tahap ini perlu segera diidentifikasi untuk setelahnya dibahas dan diselesaikan. Kedua confrontation, tahap ini merupaka tahap lanjutan dari disaggrement dimana kelompok mulai terpolarisasi atau terbagai kedalam beberapa blok.

            Dalam Escalation, demi mempertahankan pendapatnya kelompok mulai menggunakna mosi tidak percaya, frustasi dan negative reciprocity yaitu menjadi sedikit tidak memiliki moral. Di dalam Deescalation, intensitas konflik dalam kelompok mulai berkurang. Terjadilah negosiasi kemudian kembali membangun kepercayaan antar anggota kelompok.

            Dan yang terakhir adalah Conflict resolution, tahap ini merupakan tahap penyelesaian masalah, konflik dalam kelompok meskipun tidak semua anggota merasa puas akan keputusan tersebut.

          Penyebab munculnya kelompok akan saya bahas dalam postingan selanjutnya


sumber: Wikipedia - http://en.wikipedia.org/wiki/Interdependence
 Handout psikologi kelompok - Klara Innata Arishanti, S.Psi

Tahap-tahap dalam proses kelompok

            Ada beberapa tahanpan pada proses kelompok. Tahap yang pertama adalah tahap Forming, dalam tahapan ini seperti dalam beberapa teori dapat di tinjau dai banyak sisi. Salah satunya dari sudut pandang psikoanalisa. Pandangan ini melihat terbentuk dan terjadinya kelompok karena keinginan individu untuk memuaskan kebutuhan biologis mereka. Misalnya untuk makan, minum, bertahan hidup, berkembang biak dan lainya sebagai insting alami mahluk hidup.

            Menurut pandangan ini juga prosesnya terbagi dalam 2 bagian, yaitu ; Indentifikasi dan transferen. Dimana secara bertahap di tempuh individu yang akan bergabung dengan kelompok, dengan berbagai motivasi, tujuan, dan maksud. Identifikasi bisa juga diartikan sebagai kebutuhan perlindungan akan bahaya dari luar, menjadikan anggota kelompok lain yang dianggap lebih berkompetensi dan lebih nyaman didekati sebagi sosok orang tua.

            Misalnya pada kelompok primer, yang biasa kemana-mana pergi bersama, bermain bersama, namun tidak semua memiliki kedekatan (attachment) yang sama. Ada beberapa orang atau anggota kelompok yang bisa di jadikan tempat curhat, ada yang biasa dijadikan tempat berlindung dari bahaya, ada juga yang ditakuti otoritasnya seperti sosok ketua misalnya. Tapi tidak semua ketua dapat menjadi sosok yang ditakuti ada juga ketua yang dapat menjadikan sosok yang di hormati.

         Yang kedua adalah transferen, contoh nya sama seperti yang diatas. Tahap ini sangat penting untuk mempengaruhi perilaku kelompok selanjutnya.Yaitu dimana individu melihat sosok otoritas pada pemimpin kelompok sebagai figur orang tuanya.


Sumber: Handout psykologi kelompok - Klara Innata Arishanti, S.Psi