Sabtu, 02 Oktober 2010

Selalu berkelompok...

          Seperti yang telah saya jelaskan, grup atau kelompok merupakan sekumpulan orang yang memiliki keterikatan emosional dan sering berinteraksi satu dengan yang lainya. Oleh karena itu potensi orang berkelompok lebih besar daripada sendiri. Saat kita sendirian saja kita sering menemukan masalah yang hanya kita yang membuat dan mendapatnya. Di dalam kelompok kita melakukan interaksi, dari interaksi itu dapat muncul berbagai masalah. Namun tidak semua dalam kelompok yang melibatkan interaksi memiliki masalah.

         Masalah ada yang buruk juga ada yang baik. Di dalam kelompok tidak hanya masalah yang buruk saja yang timbul, masalah baik juga. Hal itu semua membantu individu untuk membangun pribadinya.

         Pernahkah anda, memikirkan bahwa sejak mulai umur bermain, kita sudah punya kelompok. Ya, kelompok bermain. Dalam kelompok kecil itu terdapat banyak dinamika, yang sekarang disebut dinamika kelompok. Apa itu dinamika kelompok?? Dinamika kelompok merupakan interaksi antar individu dalam kelompok.

        Interaksi seperti apa?? Pernahkah anda bertanya-bertanya kenapa dalam sebuah pertandingan ada sekelompok atau seorang penyemangat?? Menurut Robert Zajonc (1965) kehadiran orang lain saat kita melakukan tugas yang mudah akan berakhir dengan baik dan tugas yang sulit akan berakhir dengan buruk pada saat di tonton orang lain. Seperti itulah kita saat mendapat semangat saat bertanding dengan orang lain. Namun lain lagi jika tidak di tonton orang lain bisa terjadi sebaliknya karena individu tidak merasa ada tantangan. Hal tersebut bisa disebut social loafing.

Bagaimana jika anda dalam kerusuhan, tawuran, atau penjarahan. Jangan berfikir semua orang yang menjadi pelaku penjarahan adalah orang jahat. Mereka hanya ter-Deindividuasi, keadaan dimana saat kita berada dikeramaian kita akan terpengaruh sangat jauh hingga kita dapat melakukan sesuatu yang kita sendiri tidak pernah berfikir akan melakukanya (Lea, Spears, & de Groot, 2001).

Sadarkah kita saat ter-deindividuasi? Ternyata tidak juga.


sumber:
Psikologi komunikasi. Drs. Jalaluddin Rakhmat. M.Sc 

Kita tidak pernah lepas dari kelompok

       Sadarkah kita jika setiap saat kita selalu tergabung dalam kelompok?. Dimana pun kapan pun, bahkan saat kita hanya berjalan-jalan sendirian dan dikelilimngi orang yang tidak kita kenal. Kita selalu tergabung dalam kelompok. Dipostingan blog saya sebelum nya saya telah menyebutkan pengertian psikologi kelompok dari sudut pandang saya. Baik, kembali lagi pada bagaimana bisa kita selalu terkait dengan kelompok?. Meskipun anda sekalian mengaku bahwa anda adalah salah satu pribadi yang cukup individualis hal tersebut tidak terlalu menjamin bahwa anda tidak pernah tergabung dalam kelompok manapun. 
      Tergabungnya kita dalam sebuah kelompok "dadakan", dimana kita tidak mengenal siapapun dalam kelompok tersebut namun memiliki dan digerakan dalam tujuan yang sama disebut agregat. disebut demikin karena tadi telah disebutkan bahwa anggota kelompok satu sama lainya tidak mengenal dan hanya memiliki tujuan yang sama. 

       Menurut Baron & Byrne, sebuah kumpulan orang bisa disebut kelompok jika mereka memiliki 2 tanda psikologis yaitu sense of belonging, atau rasa saling memiliki dan terikat secara emosional. Dan yang ke 2 adalah nasib anggota saling bergantung sehingga hasil setiap orang terkait dalam cara tertentu dengan hasil yang lain.

     Contohnya, ketika kita ada disebuah jalanan yang sedang macet. Lalu tiba-tiba dalam keramaian dan kacaunya situasi lalu lintas, ada seorang pejalan kaki terserempet seorang pengendara motor. Jika kita adalah seorang pejalan kaki maka kita akan langsung tergabung pada kelompok pejalan kaki yang akan membela sang pejalan kaki. Dan jika kita adalah seorang pengendara motor kita akan langsung tergabung dalam kelompok pengendara motor yang menganggap sang pejalan kaki yang melakukan kesalahan.Atau saat kita mengantri membeli tiket dan makanan saat itu kita juga tergabung dalam kelompok. Namun tidak seperti kelompok yang sebenarnya dimaksudkan, selain memiliki anggota juga memiliki tujuan dan rasa keterikatan juga salaing membutuhkan.

    Begitu sering dan dekat nya kita dengan kelompok-kelompok tertentu, membuat kita menemukan dinamika-dinamika kelompok yang sangat sering kita temui dan menjadi masalah utama dalam kelompok.


sumber:
Psikologi komunkasi. Drs. Jalaluddin Rakhmat. M.Sc 

Psikologi kelompok...?ya Psikologi sosial...!!?

Apakah judul diatas cukup membuat anda penasaran..??

Mudah-mudahan demikian karena saya akan memuaskan keingintahuan anda semua. Mulai dari pengertian apa itu psikologi kelompok ??.  

Psikologi kelompok, merupakan ilmu yang mempelajari dan mengkhususkan perhatian pada kelompok. Seperti bagaimana cara terbentuknya kelompok, dinamika kelompok, pengaruh-pengaruh kelompok pada pribadi manusia, keputusan-keputusan dalam kelompok, dan masi banyak lagi.

Lalu bagaimana dengan psikologi sosial??. Apa itu psikologi sosial ?. Psikologi sosial adalah ilmu yang mempelajari tentang pengaruh sosial terhadap individu dan segala dinamikanya, termasuk interaksi, modeling (kegiatan mencontoh perilaku) dan individu terhadap kelompok.


Sudah jelas bukan bahwa psikologi kelompok merupakan cabang dari psikologi sosial. Cabang dari ilmu psikologi sosial yang lainya juga beragam, misalnya psikologi komunikasi, motivasi, psikologi kepemimpinan, dan masih banyak hal lain yang dapat digali di dalam psikologi sosial. 

Dari pembahasan saya akan menguji pangetahuan saya tentang psikologi kelompok dan apa saja yang menjadi bahan dari pembelajaran psikologi kelompok.


sumber:
Social psychology. Aronson dkk