Kurt Lewin merupakan orang pertama yang memperkenalkan teori medan (field theory) yang mrupakan langkah awal dari teori yang memeprtimbangkan interaksi antara lingkungan dengan manusia. Lewin mengatakan bahwa tingkah laku adalah fungsi dari pribadi dan lingkungan, sehingga dapat diformulasikan menjadi :
TL = f (P,L)
TL = tingkah laku
F = fungsi
P = pribadi
L = lingkungan
Berdasarkan rumusan-rumusan tersebut, Lewin mengajukan adanya kekuatan-kekuatan yang terjadi selama interaksi antara manusia dan lingkungan. Masing-masing komponen tersebut bergerak suatu kekuatan-kekuatan yang terjadi pada medan interaksi, yaitu daya tarik dan daya mendekat dan daya tolak serta daya menjauh. Interaksi tersebut terjadi pada lapangan psikologis seseorang (penghuni/pemakai) yang pada akhirnya mencerminkan tingkah laku penghuni (Iskandar, 1990). Berdasarkan formulasi di atas, maka P (pribadi) dan L (lingkungan) merupakan variable bebas atau yang mempengaruhi, sementara TL (tingkah laku) merupakan variable terikat atau yang dipengaruhi (Veitch & Arkkelin, 1995.
Ruang lingkup psikologi lingkungan
Jenis-jenis lingkungan didalam psikologi lingkungan yang beberapa diantaranya juga banyak digunakan dalam psikologi lingkungan adalah (Sarwono, 1992) :
a. Lingkungan alamiah (natural environment) seperti : lautan, hutan dan sebagainya.
Ruang lingkup psikologi lingkungan
Jenis-jenis lingkungan didalam psikologi lingkungan yang beberapa diantaranya juga banyak digunakan dalam psikologi lingkungan adalah (Sarwono, 1992) :
a. Lingkungan alamiah (natural environment) seperti : lautan, hutan dan sebagainya.
b. Lingkungan buatan/binaan (built environment) seperti : jalan raya dan perumahan.
c. Lingkungan sosial
d. Lingkungan yang dimodifikasi
Dua jenis lingkungan yang pertama adalah yang juga lazim digunakan dalam psikologi lingkungan.Sementara itu, Veitch dan Arkklein (1995) menetapkan bahwa psikologi lingkungan merupakan suatu area dari pencarian yang bercabang dari sejumlah disiplin, seperti biologi, geologi, psikologi, hukum, geografi, ekonomi, sosiologi, kimia, fisika, sejarah, filsafat, beserta sub disiplin dan rekayasanya. Oleh karena itu berdasarkan ruang lingkupnya, maka psikologi lingkungan selain membahas seting-seting yang berhubungan dengan manusia dan perilakunya, juga melibatkan disiplin ilmu yang beragam.
AMBIENT CONDITION DAN ARCHITECTURAL FEATURES
Dalam hubugannya dengan lingkungan fisik Wrighstman dan Deaux (1981) membedakan dua bentuk kualitas lingkungan yang meliputi :
a. Ambient Condition
Kualitas fisik dari keadaan yang mengelilingi individu, seperti sound, cahaya/penerangan, warna, kualitas udara, temperatur dan kelembaban.
b. Architectural Features
Yang tercakup didalamnya adalah seting-seting yang bersifat permanen. Misalnya didalam suatu ruangan, yang termasuk didalamnya antara lain konfigurasi dinding, lantai, atap serta pengaturan perabot dan dekorasi. Dalam suatu gedung architectural features meliputi lay out tiap lantai, desain dan perlakuan ruang dalam dan sebagainya.
sumber:
http://avin.staff.ugm.ac.id/data/jurnal/psikologilingkungan_avin.pdf
http://webcache.googleusercontent.com
http://en.wikipedia.org/wiki/Environmental_psychology
http://www.anneahira.com/psikologi-lingkungan.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar