Selasa, 22 November 2011

TUgas PsiKologi dan Teknologi INTerNet

Sejarah internet


Internet jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat di tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network), di mana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software komputer yang berbasis UNIX, kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon. Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan, seberapa besar informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya semua standar yang mereka tentukan menjadi cikal bakal pembangunan protokol baru yang sekarang dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).
Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan.
Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara, University of Utah, di mana mereka membentuk satu jaringan terpadu di tahun 1969, dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua universitas di negaratersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya.
Oleh sebab itu ARPANET dipecah manjadi dua, yaitu "MILNET" untuk keperluan militer dan "ARPANET" baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer seperti, universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan nama DARPA Internet, yang kemudian disederhanakan menjadi Internet.


komponen yang dibutuhkan untuk malakukan konfiguras internet


Selain sistem operasi minimal windows 95 dan sistem operasi lainnya seperti Linux, untuk dapat terkoneksi dengan internet diperlukan perangkat keras yang mendukungnya. Secara umum agar komputer dapat terhubung dengan internet, perangkat keras yang dibutuhkan adalah :

(1.) Modem dial up (internal/eksternal)/Kabel Modem/Modem ADSL
Modulator demodulator (Modem) berfungsi mengubah gelombang analog menjadi sinyal digital dan sebaliknya mengubah sinyal digital menjadi gelombang analog dari kabel telepon sehingga komputer dapat terkoneksi dengan internet. Komputer bekerja hanya mengenal bilangan digital, gelombang pada jaringan telepon adalah gelombang analog, untuk dapat oleh komputer penerima maka gelombang tersebut diubah menjadi sinyal digital oleh modem. Sebaliknya ketika komputer bekerja dengan bilangan digital dan ketika data akan dikirim ke pengguna lainnya dalam internet, sinyal digital akan diubah menjadi gelombang analog oleh modem. Untuk Personal Computer (PC), biasanya menggunakan modem dial up yang dihubungkan dengan line telepon. Secara fisik, modem dial-up dibagi dua yaitu modem internal yang dipasang didalam komputer pada slot ekspansi yang tersedia dan modem eksternal yang dipasang dengan menggunakan kabel communication atau serial. Kecepatan modem dihitung dalam kbps (kilobit per second). Modem internal memiliki kecepatan untuk men-download informasi 56 kbps. Pada penggunaan akses dial up, ketika komputer tersambung ke server ISP, pelanggan akan dibebani biaya pulsa telepon plus layanan ISP yang jumlahnya bervariasi tergantung lamanya koneksi.

Berdasarkan proses kerjanya, modem dibagi menjadi dua yaitu hardware modem dan software modem. Hardware modem adalah modem yang bekerja menggunakan chip khusus untuk menangani fungsi fungsi komunikasi data, sedangkan pada software modem pekerjaan dilakukan oleh sebuah program driver. Penggunaan software modem akan membebani kerja CPU, untuk itu diperlukan komputer dengan processor yang memiliki kecepatan tinggi misalnya Pentium 4. Umumnya, modem dial up yang dijual adalah modem berbasis software dimana harganya lebih murah dibandingkan hardware modem.

(2.) Line Telepon, Cable TV, ISDN, Satelit, Handphone
Selain modem sebagai perangkat keras yang dapat menghubungkan komputer ke Intenet, diperlukan line telepon. Selanjutnya pengguna komputer harus mendaftar ke ISP yang melayani akses dial up misalnya indosat, telkom dan cbn. Saat ini, dengan line telepon dan modem dial up, kita tidak diharuskan mendaftar lagi ke ISP, yaitu dengan menggunakan paket telkomnet instant yang secara langsung dapat melakukan akses internet. Sedangkan untuk jaringan internet lainnya untuk modem dial up harus melakukan pendaftaran terlebih dahulu ke ISP misalnya cbn.net dan Indosatnet.

Selain line telepon, untuk akses internet dapat pula melalui TV Kabel, modem yang digunakan adalah Cable Modem. Layanan akses cable modem dapat melalui jaringan TV Kabel dengan ISP diantaranya cbn, indosat, linknet, centrin dan mynet. Penggunaan antara jaringan telepon dan jaringan TV Kabel terdapat perbedaan dalam hal kecepatan akses dan transfer data.

Akses internet satelit dapat pula melalui VSAT (Very Small Aperture Terminal). Konfigurasi VSAT yang banyak dipakai dan diterapkan dalam sistem multimedia adalah berbentuk star. Dalam konfigurasi VSAT ada tiga komponen utama yang dibutuhkan, yaitu :
a. Stasiun Hub, merupakan hub berbentuk piringan yang besar yang dipasangkan menghadap langsung ke satelit. sebagai pengatur semua lalu lintas atau rute data pada jaringan VSAT. Setiap terminal VSAT lain (piringan kecil) mengirim atau menerima data harus melalui stasiun hub terlebih dahulu.
b. Satelit, disebut juga dengan transfoder yang merelay sinyal dari terminal satu ke terminal lainnya. Satelit yang umumnya digunakan adalah satelit GEO ( Geostationer Earth Orbiting)
c. Terminal VSAT, Terminal yang berbentuk piringan dengan ukuran lebih kecil dari statsiun hub. Terminal VSAT ditempatkan pada pelanggan dengan menghadap langsung pada satelit GEO yang digunakan. Bandwitdh besar menggunakan piringan lebih kecil dan sebaliknya bandwidth kecil menggunakan piringan yang lebih besar.

Untuk pelanggan VSAT, ada beberapa perangkat yang dibutuhkan untuk dapat mengakses internet, yaitu
a. ODU (OutDoor Unit), yaitu transceiver yang diletakkan di luar (OutDoor Unit) dan harus sejajar dengan lintasan satelit yang digunakan.
b. IDU (InDoor Unit) yang berbentuk seperti router pada umumnya. IDU merupakan peralatan yang digunakan di dalam (InDoor Unit) dan berfungsi sebagai alat interface antara tranceiver dengan peralatan komunikasi seperti PC (Personal Computer).
Selain jaringan dengan satelit VSAT, akses internet dapat dilakukan pula melalui saluran kabel listrik yaitu dengan menumpangkan aliran data. PLN DKI Jakarta sedang mengkaji dan mengujicobakan akses internet dengan aliran data melalui kabel listrik. Pada negara negara maju, penggunaan saluran kabel listrik untuk mengakses internet sudah mulai dimasyarakatkan


Sumber
http://yudhim.blogspot.com/2008/02/sejarah-internet.html





Selasa, 22 Maret 2011

Ruang Personal dan Kepribadian

pengertian
Menurut Sommer, ruang personal merupakan daerah di sekeliling seseorang
dengan batas-batas yang tidak jelas dimana seseorang tidak boleh 
memasukinya. sedangkan menurut Goffman ruang personal digambarkan sebagai jarak/daerah
disekitar individu dimana jika dimasuki orang lain, menyebabkan ia merasa batasnya 
dilanggar, merasa tidak senang, dan kadang- kadang menarik diri. 
dari beberapa penertian tentang runang ersonal diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa 
ruang personal merupakan ruang dimana seseorang merasa dapat menjaga hal-hal penting miliknya 
dengan menggunakan jarak disekitarnya.


sebenarnya ruang personal menurut Yususf merupakan istilah yang digunakan dalam bidang biologi,
antropologi, dan arsitektur. hal ini juga dapat dilihat secara implisit berdasarkan hasil penelitian, 
antara lain : 
pertama, ruang personal merupakan batas individu dengan orang lain. 
kedua, ruang personalseseungguhnya berdekatan dengan diri sendiri. 
ketiga, pengaturan ruang personal merupakan proses dinamis
yang memungkinkan diri kita keluar darinya sebagai suatu perubahan situasi. 
keempat, ketika seseorang melanggar ruang personal orang lain, maka daat berakibat kecamasan, stres, 
dan bahkan perkelahian.
kelima, ruang personal berhubungan secara langsung dengan jarak-jarak antar manusia, walaupun ada tiga 
orientasi dari orang lain: berhadapan, saling membelakangi, dan searah.


dengan mengetahui definisi ruang personal sebagai "batas yang tidak terlihat yang mengelilingi kita, dimana 
orang lain tidak dapat melanggarnya", maka ide ini dapat di imajinasikan secara kasar sebagai gelembung yang
mengelilingi kita dimana orang lain sebisa mungkin tidak boleh masuk kedalamnya. atau dapat juga hubungkan 
dengan jarak non fisik, jadi ruang personal lekat dengan individu dalam segala situasi, baik situasi fisik 
maupun mental. seperti halnya kita menata kamar senyaman mungkin kita juga dapat menata hubungan interpersonal 
sedemikian rupa hingga kita merasa nyaman dengan orang lain. 




Sumber: pengantar psikologi lingkungan -  Hendro Prabowo

Selasa, 08 Maret 2011

Kesesakan dan Kepadatan Penduduk

Pendahuluan


Penduduk merupakan sekumpulan orang-orang yang telah lama menempati suatu daerah. Pertumbuhan penduduk sangat dipengaruhi oleh kelahiran, kematian, dan migrasi. Hal ini disebut juga sebagai dinamika penduduk. Seperti yang telah kita ketahui bahwa negara Indonesia memiliki 237,5 juta jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk di kisaran 1,2 atau 1,3%, telah menempati peringkat  ke 4 di dunia setelah Amerika Serikat. Pertambahan jumlah penduduk yang pesat ini cukup menjadi masalah untuk Indonesia. Mengingat wilayah kedaulatan Indonesia yang tidak luas, memungkinkan untuk terjadinya kesesakan.



Pengertian 


Kepadatan penduduk dapat dihitung berdasarkan jumlah penduduk untuk setiap satu kilometer persegi. Dalam Wikipedia juga disebutkan bahwa kepadatan merupakan hasil bagi objek terhadap luas daerah. Dalam hal ini tentunya adalah penduduk dibagi wilayah tempat tinggal. Menurut Sundstorm juga kepadatan penduduk yaitu jumlah manusia dalam sejumlah ruangan.  Atau sejumlah individu yang berada di suatu ruangan tertentu dan lebih bersifat fisik (Holahan 1982; Heimstra dan McFaring, 1978; Stokols dalam Schmidt dan Keating, 1978). 


Jika ditelaah lagi, ternyata Indonesia memiliki kepadatan penduduk yang cukup tinggi, cukup sesak, dan cukup membuat tidak nyaman. Dampak dari kepadatan penduduk juga  mejadi beragam, mulai dari tingkat ekonomi yang tidak merata, masalah pemukiman, masalah kesejahteraan dan tentunya masalah kebersihan yang dari dahulu hingga sekarang menjadi pokok pembicaraan dunia. 


Kesesakan merupakan salah satu dampak dari kepadatan penduduk, salah satu faktor yang membuat masyarakat tidak nyaman. Dapat disebut demikian karena, seluruh sarana dan prasarana penunjang hidup (misalnya, transportasi, tempat hiburan, juga fasilitas umum) menjadi hal yang patut dipertanyakan dari sisi kenyamanan. Lebih lanjut menurut Altman (1975) kesesakan adalah suatu proses interpersonal pada suatu tingkat interaksi manusia satu dengan yang lain dalam suatu pasangan atau kelompok kecil. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa kesesakan berhubungan dengan sejumlah orang yang menempati suatu tempat yang sama, kemudian tempat tersebut padat, dalam beberapa pengertian --pengertian kesesakan dan kepadatan sama dalam merefleksikan pemikiran secara fisik dari sejumlah manusia dalam suatu kesatuan ruang. 








sumber 
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/peng_psikologi_lingkungan/bab4-kepadatan_dan_kesesakan.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Kepadatan
http://zaifbio.wordpress.com/2010/02/11/kepadatan-penduduk-dan-pencemaran-lingkungan/
http://wilayahindonesia.blogdetik.com/2010/02/21/10-peringkat-indonesia-di-dunia/

Selasa, 01 Maret 2011

Crowded and theory of Crowded...

Kesesakan merupakan fenomena yang akan menimbulkan permasalahan bagi setiap negara didunia dimasa yang akan datang. Hal ini dikarenakan terbatasnya luas bumi dan potensi sumbar daya alam yang dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia, sementara perkembangan jumlah manusia di dunia tidak terbatas.
Kesesakan timbul dari perkembangan jumlah manusia di dunia pada masa kini telah menimbulkan berbagai masalah sosial dibanyak negara(mis: Indonesia, Cina, India dan sebagainya), baik permasalahan yang bersifat fisik maupun psikologis. Dalam perspektif Psikologis dari kesesakan adalah semakin banyaknya orang yang mengalami stres dan berperilaku agresif destrukif.




Teori KesesakanKepadatan memang mengakibatkan kesesakan, tetapi bukan satu-satunya syarat yang dapat menimbulkan kesesakan. Ada 3 konsep yang menjelaskan terjadinya kesesakan, yaitu teori information overload, teori behavioral constraint, teori ecological model (Stocols dalam Heimstra dan McFarling, 1978; Holahan, 1982; Jain;1987). 


Ketiga konsep tersebut menjelaskan hubungan kepadatan fisik dengan kesesakan. Semakin padat suatu kawasan semakin banyak informasi yang melintas dihadapan penghuni adalah dinamika yang tidak terhindarkan, bila informasi tersebut melampaui batas kemampuan penerimaannya , maka timbulah maslah psikologis.
Semakin banyak penduduk dalam wilayah yang terbatas juga bisa menyebabkan adanya constrain bagi individu. Konsep ini berkaitan dengan konsep ekologi. Ketika daya dukung wilayah tidak mencukupi maka lingkungan alam dan sosial akan saling terkait dalam menimbulkan masalah( Sulistyani et al., 1993).


Dalam suasana sesak dan padat, kondisi psikologis negatif mudah timbul sehingga memunculkan stres dan bernagai macam aktivitas sosial negatif( Wrightsman dan Deaux,1981). 

Bentuk aktivitas tersebut antara lain : 
1) munculnya bermacam-macam penyakit fisik dan psikologis, stres, tekanan darah meningkat, psikosomatis dan gangguan jiwa; 
2)munculnya patologi sosial seperti kejahatan dan kenakalan remaja; 
3)munculnya tingkah laku sosial yang negatif, seperti agresi, menarik diri, prososial, dan kecenderungan berprasangka; 
4)menurunya prestasi kerja.


sumber:

http://docs.google.com

Ambient condition adalah...lalu Architectural feature adalah...

Ambient Condition

Menurut Rahardjani (1987) dan Ancok (1988) kualitas fisik dari keadaan yang mengelilingi individu dan mempengaruhi perilaku yaitu : kebisingan, temperatur, kualitas udara, pencahayaan dan warna.

a.Temperatur dan kualitas udara
Ancok (1989) keadaan bising dan temperatur yang tinggi akan mempengaruhi emosi para penghuni. Kebisingan menurut Rahardjani (1987) juga akan berakibat menurunnya kemampuan untuk mendengar dan turunnya konsentrasi belajar pada anak.


b.  Kebisingan
Menurut Sarwono (1992) terdapat tiga faktor yang menyebabkan suara secara psikologis yang dianggap bising, yaitu : volume, perkiraan dan pengendalian.
Menurut Holahan (1982) hasil penelitian laboratorium menunjukan bahwa kebisingan secara psikologis dapat menjadi penyebab reaksi fisiologis sistematis yang secara khusus dapat diasosiasikan dengan stres.
 
c. Suhu dan polusi udara
Menurut Holahan (1982) tingginya suhu dan polusi udara dapat menimbulkan dua efek, yaitu efek kesehatan dan efek perilaku. Rahardjani (1987) melihat bahwa suhu dan kelembaban rumah dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain : warna dinding dala dan luar rumah, volume ruang, arah sinar matahari, dan jumlah penghuni. Aliran udara menurut Mom dan Wielsebrom (dalam Siswanto, 1986) sangat penting karena secara fisiologis aliran udara berfungsi sebagai pasokan oksigen untuk pernapasan, mengalirkan uap air yang berlebih dan asap, mengurangi konsentrasi gas dan bau, mendinginkan suhu dan membantu penguapan keringat manusia.


d. Pencahayaan dan warna
Menurut Fisher, dkk (1984) terdapat banyak efek pencahayaan yang berkaitan dengan perilaku. Ruang yang gelap tentu saja lebih kondusif untuk menjalin keintiman daripada ruangan yang diberi pencahayaan terang. Corwin Bennet (dalam Holahan, 1982) menemukan bahwa penerangan yang lebih kuat ternyata mempengaruhi kinerja visual kita menjadi semakin cepat dan teliti.
Warna dapat mempengaruhi kita secara langsung maupun ketika menjadi bagian dari suatu seting. Warna juga dapat menentukan seberapa baik pencahayaan suatu ruangan tampak oleh kita.




jadi Ambient condition merupakan kondisi lingkungan yang mendukung dalam kinerja
manusia. 


Architectural Features
Yang tercakup didalamnya adalah seting seting yang bersifat permanent. Misalnya di dalam suatu ruangan, yang termasuk didalamnya antara lain konfigurasi dinding, lantai, atap serta pengaturan perabot dan dekorasi. Dalam suatu gedung architectural features meliputi lay out tiap lantai, desain dan perlakuan ruang dalam dan sebagainya.



sumber:http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/peng_psikologi_lingkungan/bab3-ambient_condititon_dan_architectural_features.pdf

Selasa, 15 Februari 2011

Pengantar Psikologi lingkungan

Teori-teori psikologi lingkungan dipengaruhi, baik oleh tradisi teori besar yang berkembang dalam disiplin ilmu Psikologi maupun diluar ilmu psikologi. 
Kurt Lewin merupakan orang pertama yang memperkenalkan teori medan (field theory) yang mrupakan langkah awal dari teori yang memeprtimbangkan interaksi antara lingkungan dengan manusia. Lewin mengatakan bahwa tingkah laku adalah fungsi dari pribadi dan lingkungan, sehingga dapat diformulasikan menjadi :

TL = f (P,L) 
TL = tingkah laku
F = fungsi
P = pribadi
L = lingkungan



Berdasarkan rumusan-rumusan tersebut, Lewin mengajukan adanya kekuatan-kekuatan yang terjadi selama interaksi antara manusia dan lingkungan. Masing-masing komponen tersebut bergerak suatu kekuatan-kekuatan yang terjadi pada medan interaksi, yaitu daya tarik dan daya mendekat dan daya tolak serta daya menjauh. Interaksi tersebut terjadi pada lapangan psikologis seseorang (penghuni/pemakai) yang pada akhirnya mencerminkan tingkah laku penghuni (Iskandar, 1990). Berdasarkan formulasi di atas, maka P (pribadi) dan L (lingkungan) merupakan variable bebas atau yang mempengaruhi, sementara TL (tingkah laku) merupakan variable terikat atau yang dipengaruhi (Veitch & Arkkelin, 1995.


Ruang lingkup psikologi lingkungan


Jenis-jenis lingkungan didalam psikologi lingkungan yang beberapa diantaranya juga banyak digunakan dalam psikologi lingkungan adalah (Sarwono, 1992) :
a. Lingkungan alamiah (natural environment) seperti : lautan, hutan dan sebagainya.

b. Lingkungan buatan/binaan (built environment) seperti : jalan raya dan perumahan.
c. Lingkungan sosial
d. Lingkungan yang dimodifikasi

Dua jenis lingkungan yang pertama adalah yang juga lazim digunakan dalam psikologi lingkungan.
Sementara itu, Veitch dan Arkklein (1995) menetapkan bahwa psikologi lingkungan merupakan suatu area dari pencarian yang bercabang dari sejumlah disiplin, seperti biologi, geologi, psikologi, hukum, geografi, ekonomi, sosiologi, kimia, fisika, sejarah, filsafat, beserta sub disiplin dan rekayasanya. Oleh karena itu berdasarkan ruang lingkupnya, maka psikologi lingkungan selain membahas seting-seting yang berhubungan dengan manusia dan perilakunya, juga melibatkan disiplin ilmu yang beragam. 



AMBIENT CONDITION DAN ARCHITECTURAL FEATURES

Dalam hubugannya dengan lingkungan fisik Wrighstman dan Deaux (1981) membedakan dua bentuk kualitas lingkungan yang meliputi :
a. Ambient Condition
Kualitas fisik dari keadaan yang mengelilingi individu, seperti sound, cahaya/penerangan, warna, kualitas udara, temperatur dan kelembaban.
b. Architectural Features
Yang tercakup didalamnya adalah seting-seting yang bersifat permanen. Misalnya didalam suatu ruangan, yang termasuk didalamnya antara lain konfigurasi dinding, lantai, atap serta pengaturan perabot dan dekorasi. Dalam suatu gedung architectural features meliputi lay out tiap lantai, desain dan perlakuan ruang dalam dan sebagainya.





sumber:
http://avin.staff.ugm.ac.id/data/jurnal/psikologilingkungan_avin.pdf
http://webcache.googleusercontent.com
http://en.wikipedia.org/wiki/Environmental_psychology
http://www.anneahira.com/psikologi-lingkungan.htm