Minggu, 31 Oktober 2010

Penyebab - penyebab terjadinya konflik dalam kelompok

            Seperti yang telah saya jelaskan dalam postingan sebelumnya tentang bagaimana terbentuknya kelompok dan tahap tahap terjadinya konflik dalm kelompok. Sekarang saya akan menjalaskan tentang penyebab terjadinya konflik dalam kelompok. beberapa hal umum yang kita ketahui tentang munculnya konflik dalam kelompok adalah ketidak percayaan ada anggota kelompok lain, kurangnya kekuatan seorang pemimpin kelompok (kepemimpinan), atau penangkapan informasi yang salah yang dapat membuat salah paham para anggota kelompok 

           Lalu apakah yang menjadi penyebab sebenarnya munculnya konflik? Penyebab munculnya konflik dalam teori ada 3, yaitu; Interdependence --> dinamika untuk saling terkait dan bertanggung jawab secara fisik (masudnya adalah bertanggung jawab sepenuhnya pada tindakan) dan berbagi prinsip dengan orang lain. Influence strategy --> bagaimana cara mempengaruhi orang lain dalam kelompok, ancaman, hukuman, dan peraturan yang terlalu ketat meniningkatkan munculnya konflik. Misunderstanding and misperception --> salah paham atau salah penangkapan informasi juga dapat meningkatkan munculnya konflik. 


sumber: Wikipedia - http://en.wikipedia.org/wiki/Interdependence
Handout psikologi kelompok - Klara Innata Arishanti, S.Psi

Tahap-tahap dalam proses kelompok 2

            Tahap yang kedua adalah tahap Storming. Tahap ini adalah tahap dimana kelompok mendapat kan dan memiliki konflik. Juga bisa disebut sebagai tahap dimana konflik muncul dan berkembang (konflik dalam kelompok). Dalam storming juga ada beberapa tahap dan penyebab munculnya konflik.
          
            Pertama-tama saya akan membahas tahapan-tahapan munculnya konflik. Yang pertama adalah disagreement, dalam tahap ini perlu segera diidentifikasi untuk setelahnya dibahas dan diselesaikan. Kedua confrontation, tahap ini merupaka tahap lanjutan dari disaggrement dimana kelompok mulai terpolarisasi atau terbagai kedalam beberapa blok.

            Dalam Escalation, demi mempertahankan pendapatnya kelompok mulai menggunakna mosi tidak percaya, frustasi dan negative reciprocity yaitu menjadi sedikit tidak memiliki moral. Di dalam Deescalation, intensitas konflik dalam kelompok mulai berkurang. Terjadilah negosiasi kemudian kembali membangun kepercayaan antar anggota kelompok.

            Dan yang terakhir adalah Conflict resolution, tahap ini merupakan tahap penyelesaian masalah, konflik dalam kelompok meskipun tidak semua anggota merasa puas akan keputusan tersebut.

          Penyebab munculnya kelompok akan saya bahas dalam postingan selanjutnya


sumber: Wikipedia - http://en.wikipedia.org/wiki/Interdependence
 Handout psikologi kelompok - Klara Innata Arishanti, S.Psi

Tahap-tahap dalam proses kelompok

            Ada beberapa tahanpan pada proses kelompok. Tahap yang pertama adalah tahap Forming, dalam tahapan ini seperti dalam beberapa teori dapat di tinjau dai banyak sisi. Salah satunya dari sudut pandang psikoanalisa. Pandangan ini melihat terbentuk dan terjadinya kelompok karena keinginan individu untuk memuaskan kebutuhan biologis mereka. Misalnya untuk makan, minum, bertahan hidup, berkembang biak dan lainya sebagai insting alami mahluk hidup.

            Menurut pandangan ini juga prosesnya terbagi dalam 2 bagian, yaitu ; Indentifikasi dan transferen. Dimana secara bertahap di tempuh individu yang akan bergabung dengan kelompok, dengan berbagai motivasi, tujuan, dan maksud. Identifikasi bisa juga diartikan sebagai kebutuhan perlindungan akan bahaya dari luar, menjadikan anggota kelompok lain yang dianggap lebih berkompetensi dan lebih nyaman didekati sebagi sosok orang tua.

            Misalnya pada kelompok primer, yang biasa kemana-mana pergi bersama, bermain bersama, namun tidak semua memiliki kedekatan (attachment) yang sama. Ada beberapa orang atau anggota kelompok yang bisa di jadikan tempat curhat, ada yang biasa dijadikan tempat berlindung dari bahaya, ada juga yang ditakuti otoritasnya seperti sosok ketua misalnya. Tapi tidak semua ketua dapat menjadi sosok yang ditakuti ada juga ketua yang dapat menjadikan sosok yang di hormati.

         Yang kedua adalah transferen, contoh nya sama seperti yang diatas. Tahap ini sangat penting untuk mempengaruhi perilaku kelompok selanjutnya.Yaitu dimana individu melihat sosok otoritas pada pemimpin kelompok sebagai figur orang tuanya.


Sumber: Handout psykologi kelompok - Klara Innata Arishanti, S.Psi

Minggu, 24 Oktober 2010

Keramaian dapat mempengaruhi individu

            Apa yang anda lakukan apabila anda berada ditengah-tengah keramaian kecelakaan antara mobil dan motor, jika anda adalah seorang pengendara mobil atau seorang penengendara motor?

           Sebagian orang akan langsung mengambil posisi masing-masing. Sebagai orang yang membela pengendara motor atau sebagai orang yang membela pengendara mobil. Dalam situasi tersebut jika semua orang tidak bisa berkepala dingin maka akan terjadi kerusuhan. Seperti kejadian yang terjadi di daerah shelter Duku Atas, sebuah bus transjakarta menabrak motor. Pengendaranya tewas saat berada di unit gawat darurat RS Cipto Mangunkusumo. Beruntung massa tidak anarkis dan main hakim sendiri. tapi massa tetap merasa berhak unutk menuntut ganti rugi atas apa yang telah diperbuat.

          Para pengendara motor yang ada di tempat kejadian tidak saling mengenal. Sebagian berhenti dan membela karena merasa menjadi bagian. Lalu sebagian lagi hanya berhenti untuk melihat karena merasa hal tersebut adalah kejadian yang menarik. Jadi, dari hal tersebut saya bisa menjelaskan tentang apa itu yang disebut Massa Abstrak. Dimana individu dalam kelompok-kelompok tertentu yang belum terikat satu sama lain berada. Dengan kata lain agregat-agregat yang berkumpul menjadi sebuah keramaian


sumber: Handout Psikologi kelompok. Klara Innata Arishanti, S.Psi
http://megapolitan.kompas.com/read/2010/08/12/02483823/Transjakarta.Tabrak.Motor..Satu.Tewas

Jumat, 22 Oktober 2010

Kelompok + Kelompok = Masaa

             Saya sudah menjelaskan apa yang dimaksud dengan kelompok dan berbagai jenis kelompok yang ada. Dalam postingan sebelumnya saya juga telah menjelaskan tentang masa. Sekarang apa itu Psikologi masa? ilmu yang memepelajari tentnag tingkah laku individu dalam "loosely organized group" (Chaplin, 1972). Masa dapat dipengaruhi dan mempengaruhi individu.

            Seperti pada beberapa situasi yang pernah saya contohkan, tentang kelompok pengendara motor dan kelompok pengendara mobil. Hal tersebut merupakan contoh masa. contoh masa yang lain adalah demonstrasi dan penjarahan. Orang terkonfrontasi untuk melakukan hal yang sama dengan yang orang lain lakukan. Di pengertian Konformitas juga disebutkan bahwa orang akan melakukan hal yang mungkin tidak akan pernah ia lakukan.
          
             Seperti pada contoh penjarahan. namun pada contoh demonstrasi biasanya orang terkonfrontasi karena kesesuaian tujuan atau hati dengan apa yang sedang di suarakan oleh profokator misalnya. Pada contoh ini, adanya pencampuran kelompok. Misalnya saat demo (singkatan dari demonstrasi) "satu tahun pemerintahan Presiden" kemarin kita tahu bahwa tidak hanya beberapa kelompok saja yang datang untuk demo, melainkan berbagai lapisan kelompok seperti LSM, BEM, dan ada juga sekolah", atau hanya sekedar perhimpunan dan organisasi.


sumber: Rakhmat, Jalaluddin. 1985. Psikologi komunikasi. Rosda. Bandung. 2008

Minggu, 17 Oktober 2010

Kelompok dan Jenisnya..

Teori mengatakan ada 4 jenis kelompok berdasarkan dari ukuran, komunikasinya, dan tujuannya:

1. Dyad > kelompok ini biasanya tidak kita sadari keadaannya. Kenapa demikian? Karena seringkali kita tidak menyebut kelompok ini sebagai kelompok namun hanya sebagai duo saja. Dan kita tidak sadar bahwa duo itu juga merupakan kelompok. Contohnya pasangan suami istri

2. Kelopmpok kecil > kelompok ini terdiri lebih dari 2 orang yang biasanya saling tergantung satu sama lain. Dan merupakan kelompok primer yang saling terikat dan merasa terikat. Contohnya keluarga, saudara sepupu, dan lainya

3. Organisasi > Kelompok ini terdiri dari tujuan yang sama. Bisa berupa kelompok primer maupun kelompok sekunder. Namun biasanya kelompok seperti ini merupakan kelompok sekunder yang memiliki tujuan yang jelas dan program-program yang terorganisir untuk mencapai tujuan. Struktur keorganisasian yang jelas juga ada di dalam kelompok jenis ini. Contohnya, sekolah, partai, dan lainya

4. Masa > ukurannya bisa sama dengan kelompok jenis organisasi, namun kelompok jenis ini hanya bersifat sementara. Kelompok jenis ini akan berakhir saat tujuannya telah tercapai dan tentunya tidak terorganisir. Contohnya seperti kelompok Agregat

sumber: Handout psikologi kelompok - Klara Innata Arishanti, S.Psi

Alasan orang masuk kelompok

Menurut Shaw, ada 5 alasan kenapa orang tergabung ke dalam kelompok:
1. Ketertarikan interpersonal, seperti merasa orang ini sejenis dengan diri individu itu atau penampilannya sejenis dengan si individu jadi secara interpersonal tertarik dan menimbulkan rasa nyaman saat bersama sekelompok orang tersebut.

2. Aktifitas kelompok, juga menentukan tergabungnya individu ke dalam kelompok. Karena dari hal tersebut si individu melihat tujuan kelompok. Hal yang disukai oleh individu serupa atau tidaknya dengan kelompok terlihat dari apa yang dilakukan kelompok

3. Tujuan Kelompok, setiap kelompok terbentuk pasti memliki tujuan, walau terkadang beberapa kelompok terbentu tanpa tujuan. Namun pada akhirnya kelompok tersebut pasti memiliki tujuan. karena itu tujuan juga penting untuk menarik individu untuk tergabung dengan kelompok.

4. Keanggotaan Kelompok, baik posisi individu dalam kelompok juga orang yang telah menempati posisi tertentu dalam kelompok menentukan individu untuk tertarik tergabung dalam kelompok. Misalnya, tergantung ketuanya siapa. Biasanya dilihat pemimpinnya atau orang yang kompeten didalamnya.

5. Efek Instrumental, yang dimaksud dengan efek instrumental adalah kemudahan-kemudahan apa yang didapat oleh individu saat ia telah tergabung ke dalam kelompok tersebut.


sumber: Handout Psikologi Kelompok - Klara Innata Arishanti, S.Psi

Kenapa kita tergabung kedalam kelompok ??

Kenapa kita tergabung dalam kelompok?
          Karena hubungan dengan orang lain dapat menunjang kelangsungan hidup kita. Beberapa peneliti berpendapat bahwa hal tersebut merupakan hal yang evolusioner, hal tersebut merupakan bagian dari keuntungan untuk bertahan hidup dengan memebangun hubungan dengan orang lain (Baumeister & Leary, 1995).
          Pada zaman purba, manusia yang hidup berkelompok dapat melakukan perburuan dengan mudah, mencari makanan, menemukan pasangan, dan menjaga keturunannya. Oleh karena itu, mereka berpendapat, kebutuhan untuk saling membutuhkan sudah menjadi pembawaan. Dan kerena pendapat ini, orang-orang dengan berbagai budaya termotivasi untuk membentuk relasi dengan orang lain dan untuk mempertahankannya maupun untuk menbubarkannya (Gardner, Pickett, & Brewer, 2000; Manstead, 1997).

        Individu berganbung dengan kelompok karena ternyata kelompok memiliki banyak keuntungan. Keuntungannya diantara lain adalah mendapatkan informasi penting yang didapat dari anggota kelompok lain, menolong kita untuk memahami hal yang ambigu dalam masyrakat, belajar norma-norma. Menjadi anggota dalam kelompok juga membantu kita untuk membentuk diri, menolong kita untuk mengetahui siapa diri kita yang sebenarnya.


sumber: Social Psychology - Aronson dkk

Minggu, 10 Oktober 2010

Komunikasi kelompok bagus, tugas selesai..!

faktor yang lainya adalah:
            Jaringan komunikasi atau biasa disingkat sama anak-anak yang  terlalu pintar dan malah jadi ngetrend dengan "JARKOM." Ada lima pola-pola untuk melakukan diskusi: roda, rantai, Y, lingkaran, dan bintang.

Pola roda, seseorang atau yang biasanya pemimpin mudah untuk diperhatikan. Lain halnya denga pola lingkaran, para anggota hanya dapat berkomunikasi maksimal dengan 2 anggota yang lainya, dalam pola ini tidak ada pemimpin. Pada pola rantai komunikasi biasa saling berkesinambungan. Pada pola Y juga demikian, namun hanya 2 orang yang bisa berkomunikasi langsung dengan " pemimpin." Lalu pola bintang yang disebut juga sebagai all channels, setiap anggota dapat berkomunikasi dengan anggota lain. Yang terakhir ini disebut comcon. Karena semua saluran komunikasi terbuka.

           Yang lain adalah Kohesifitas kelompok, kohesi kelompok berhubungan erat dengan kepuasan. Dalam kelompok yang kohesif, anggota merasa aman dan terlindungi. Karena itu komunikasi lebih terbuka, lebih bebas, dan lebih sering.

            Lalu Kepemimpinan, adalah komunikasi yang secara positiv mempengaruhi kelompok untuk bergerak ke arah tujuan kelompok ( Cragan &Wright, 1980:73). seorang pemimpin dapat ditunjuk atau setelah muncul keputusan kelompok.


sumber: Drs Jalaluddin Rakhmat M.Sc.

Jumlah menentukan hasil kinerja Kelompok?

          Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja dan keefektifan kelompok. Keefektifan kelompok adalah "the accomplishment of the recognized objectives of cooperative action" (Barnard, 1938:55). Anggota-anggota kelompok bekerja sama untuk mencapai 2 tujuan: melaksanakan tugas kelompok dan memelihara moral anggota-anggotanya. Tujuan pertama diukur dari hasil kerja kelompok -- disebut prestasi (performance).

        Faktor pertama adalah faktor situasional:
   Ukuran kelompok. Kita dapat membedakan 2 macam tugas kelompok: tugas koaktif dan tugas interaktif. pada tugas pertama, masing-masing anggota kelompok sejajar dengan yang lain, tetapi tidak saling berinteraksi.
       Pada tugas kedua, setiap anggota kelompok berinteraksi untuk menghasilkan keputusan yang digunakan kelompok. Pada jenis kelompok koaktif jumlah menentukan kinerja kelompok yang semakin besar, semakin banyak anggota semakin cepat tugas kelompok terselesaikan. Tapi bila sudah berinteraksi output akan berkurang. Karena terjadi kohesifitas.
       Kegiatan juga menentukan kinerja kelompok. Jika kelompok konvergen, maka lebih cepat terselesaikan jika anggotanya sedikit. Jika kelompok divergen diperlukan jumlah anggota kelompok yang lebih besar, "lebih banyak kepala lebih baik."(McDavid & Harari, 1974:320).



bersambung...
sumber: Drs. Jalaluddin Rakhmat, M.Sc. - Psikologi komunikasi
 

Pedekatan pada studi Kelompok

           Terhadapat dua pendekatan dalam studi kelompok. Ada pendekatan teoritis dan pendekatan empiris. Pendekatan empiris didapatkan dari sejumlah studi lapangan, eksperimental, dan simulasi.

Sedangkan pendekatan teoritis didapatkan dan telah mendapatkan teori sintalitas dan teori produktivitas kelompok.
Tapi ternyata kedua pendekatan tersebut dapat digabungkan, misalnya menggunakan teori produktivitas pada studi kasus (studi lapangan), atau contoh yang lain membuktikan sintalitas kelompok pada sebuah eksperimen yang telah di kondisikan seperti simulasi dan lain sebagainya.

Teori Produktivitas (prestasi)

teori ini berdasarkan pada 3 komponen yaitu:
1. Orientasi penguat > teori-teori belajar, model, belajar menerima

2. Orientasi lapangan > berisi tentang teori-teori interaksi, saling melengkapi dan ketersediaan,

3. Orientasi kognitif > tentang teori-teori harapan, tujuan, yang tetap membuat kelompok bertahan dan ada.

         Ketiga komponen itu berkesinambungan menjaga dan memepertahankan eksistensi kelompok juga memberikan kelompok motivasi untuk melakukan prestasi. Sehingga kelompok tersebut produktif.
         Bila di bandingkan dengan teori Cattell, teori Stogdill terlihat ideal. namun bukan berarti tanpa kelemahan. Kelebihanya, kohesifitasnya sangat sedikit karena lebih banyak melakukan tugas secara formal. Menggolongkan kelompok seperti ini kedalam kelompok sekunder. Dari segi kelemahan, otoritas yang menuntut tanggung jawab membuat interaksi kelompok tidak terlalu dekat.


sumber: Klara Innata Arishanti, S.Psi - Handout Psikologi Kelompok

Teori Sintalitas dalam kelompok

         Teori ini berpendapat bahwa untuk mendapat perkiraan-perkiraan ilmiah yang tepat, segala sesuatu harus dapat diuraikan, diukur dan diklasifikasikan dengan
tepat dan cermat.
     

          Sintalitas kelompok merupakan salah satu ciri kepribadian kelompok yang terlihat juga mempegaruhi anggota-anggotanya. Kelompok mempengaruhi lingkungan atau kelompok yang dipengaruhi laingkungan menentukan tujuan dan eksistensi dari kelompok tersebut juga terjadi overlapping. Bahasa gampangnya dalam satu kelompok anggotanya dapat menjadi anggota dari kelompok lainnya juga.


         Selain itu hubungan antar anggota kelompok, perilaku kelompok, dan pola organisasi kelompok juga saling mempengaruhi.


sumber: 
RAHAYU GININTASASI - KEPEMIMPINAN
Klara Innata Arishanti, S.Psi - Handout Psikologi Kelompok

Minggu, 03 Oktober 2010

Orientation of Group part 2

Orientasi teori dalam dinamika kelompok yang lainya adalah:

5. Pengambilan keputusan pada kelompok merupakan hal kelima dalam yang menentukan dalam kelompok. Kebutuhan akan peran-peran dalam kelompok memungkinkan para anggota untuk memilih dan menempati peranya masing-masing. Setidaknya ada 14 peran dalam kelompok, namun yg peling penting dan paling diperhatikan adalah pemimpin. Kepemimpinan adalah komunikasi yang secara positif memepengaruhi kelompok untuk bergerak kearah tujuan kelompok (Caragan & Wright, 1980). pengaruh pemimpin sangatlah penting untuk kelangsungan kelompok.

Pemimpin yang kurang cerdas dalam mengambil dan memutuskan sebuah keputusan akan menimbulkan process loss. Yaitu beberapa aspek yang menghambat pengmbilan keputusan dalam kelompok. Kohesifitas yang tinggi di dalam kelompok juga dapat menyebabkan Groupthink, dan pada akhirnya masalah tidak dapat terselesaikan. 

6. Permasalahan-permasalahan kelompok yang memiliki pengaruh terhadap perilaku individu, misalnya konformitas atau terpengaruh dengan keputusan mayoritas didalam kelompok, social facilitation yang sudah pernah saya jelaskan de postingan sebelumnya, group polarization yaitu keadaan dimana individu telah memihak salah satu sisi sebelum permasalahan di diskusikan disebabkan karena tingkat kohesifitas dan konformitas yang tinggi,  groupthink yang dapat membagi lagi kelompok menjadi 2 bagian in-group dan out-group, juga group isolation .

7. Konflik merupakam efek dari komunikasi, dan dapat terselesaikan hanya dengan kepercayaan satu sama anggota dengan anggota lainya.

8. Negosiasi dan kesepakatan adalah pemecahan lain dan juga kegiatan kelompok untuk menyelesaikan masalah/konflik. Ketika kedua pihak bernegosiasi dan mencapai kesepakatan untuk menyelesaikan masalah, dimana kedua pihak telah mengakui apa yang terpenting bagi kelompok dan tidak penting mempermasalahkan lawan didalam kelompok. Maksudnya kembali pada tujuan kelompok semula

sumber:
1.Social psychology. Aronson dkk
2.Psikologi komunikasi. Drs. Jalaluddin Rakhman, M.Sc

Orientation of Group part 1

Dalam psikologi kelompok dengan segala dinamika-dinamikanya terdapat 8 orientasi teoritis, yaitu:

1. Tujuan dibentuknya kelompok sangatlah penting unutk mempersatukan dan memberi harapan anggota-anggota keompok pada masa depan kelompoknya kelak. Biasanya tujuan membuat individu tertarik satu sama yang lainya dan akhirnya membentuk kelompok. Atau individu tertarik pada pemikiran individu lain yang serupa dengannya.

2. Perasaan saling membutuhkan (need to belong), juga akan mempersatukan orang. Sikap saling memanfaatkan juga bisa dikatakan interaksi dalam kelompok.

3.Ukuran kelompok menentukan interaksi kita dengan anggota-anggota lain dalam kelompok, misalnya jika kelompok terlalu besar maka interaksinya tidak akan terlalu efektif dan jika kelompok memiliki jumlah anggota yang sedikit, terlebih lagi dengan rentang waktu yang sangat lama maka akan muncul kohesifitas.

4.Komunikasi yang beragam juga merupakan salah satu dasar pembentukan kelompok, dan juga menentukan jenis kelompok.
Kelompok primer atau kelompok sekunder.
Perbedaannya: pertama, komunikasi di kelompok primer bersifat dalam dan meluas. Artinya kita dapat mengungkapkan parasaan yang tersembunyi dari diri kita dan kepribadian kita yang tidak pernah tampak di depan umum dan sedikit sekali kendala dalam menyampaikan maksud dan berkomunikasi. Kedua, komunikasinya bersifat personal. Tentu saja karena kelompok primer lebih bersifat pribadi, sedangkan klompok sekunder bersifat formal dan dangkal.
Ketiga, pada kelompok primer lebih mementingkin hubungan antar anggota daripada isi yang di bicarakan di dalam kelompok, seperti pada kelompok sekunder.
Lalu yang keempat dan kelima adalah ekspresif dan informal. Kelompok  primer tidak menggunakan kata" yang formal dan tidak terlalu penting isi yang terpenting adalah memuaskan perasaan kita untuk sekedar bercerita atau berkomunikasi dengan individu lainya.


Keempat orientasi tentang dinamika kelompok akan dibahas di bagian ke 2.


Sumber: Rakhmat, Jalaluddin. Psikologi Komunikasi

Sabtu, 02 Oktober 2010

Selalu berkelompok...

          Seperti yang telah saya jelaskan, grup atau kelompok merupakan sekumpulan orang yang memiliki keterikatan emosional dan sering berinteraksi satu dengan yang lainya. Oleh karena itu potensi orang berkelompok lebih besar daripada sendiri. Saat kita sendirian saja kita sering menemukan masalah yang hanya kita yang membuat dan mendapatnya. Di dalam kelompok kita melakukan interaksi, dari interaksi itu dapat muncul berbagai masalah. Namun tidak semua dalam kelompok yang melibatkan interaksi memiliki masalah.

         Masalah ada yang buruk juga ada yang baik. Di dalam kelompok tidak hanya masalah yang buruk saja yang timbul, masalah baik juga. Hal itu semua membantu individu untuk membangun pribadinya.

         Pernahkah anda, memikirkan bahwa sejak mulai umur bermain, kita sudah punya kelompok. Ya, kelompok bermain. Dalam kelompok kecil itu terdapat banyak dinamika, yang sekarang disebut dinamika kelompok. Apa itu dinamika kelompok?? Dinamika kelompok merupakan interaksi antar individu dalam kelompok.

        Interaksi seperti apa?? Pernahkah anda bertanya-bertanya kenapa dalam sebuah pertandingan ada sekelompok atau seorang penyemangat?? Menurut Robert Zajonc (1965) kehadiran orang lain saat kita melakukan tugas yang mudah akan berakhir dengan baik dan tugas yang sulit akan berakhir dengan buruk pada saat di tonton orang lain. Seperti itulah kita saat mendapat semangat saat bertanding dengan orang lain. Namun lain lagi jika tidak di tonton orang lain bisa terjadi sebaliknya karena individu tidak merasa ada tantangan. Hal tersebut bisa disebut social loafing.

Bagaimana jika anda dalam kerusuhan, tawuran, atau penjarahan. Jangan berfikir semua orang yang menjadi pelaku penjarahan adalah orang jahat. Mereka hanya ter-Deindividuasi, keadaan dimana saat kita berada dikeramaian kita akan terpengaruh sangat jauh hingga kita dapat melakukan sesuatu yang kita sendiri tidak pernah berfikir akan melakukanya (Lea, Spears, & de Groot, 2001).

Sadarkah kita saat ter-deindividuasi? Ternyata tidak juga.


sumber:
Psikologi komunikasi. Drs. Jalaluddin Rakhmat. M.Sc 

Kita tidak pernah lepas dari kelompok

       Sadarkah kita jika setiap saat kita selalu tergabung dalam kelompok?. Dimana pun kapan pun, bahkan saat kita hanya berjalan-jalan sendirian dan dikelilimngi orang yang tidak kita kenal. Kita selalu tergabung dalam kelompok. Dipostingan blog saya sebelum nya saya telah menyebutkan pengertian psikologi kelompok dari sudut pandang saya. Baik, kembali lagi pada bagaimana bisa kita selalu terkait dengan kelompok?. Meskipun anda sekalian mengaku bahwa anda adalah salah satu pribadi yang cukup individualis hal tersebut tidak terlalu menjamin bahwa anda tidak pernah tergabung dalam kelompok manapun. 
      Tergabungnya kita dalam sebuah kelompok "dadakan", dimana kita tidak mengenal siapapun dalam kelompok tersebut namun memiliki dan digerakan dalam tujuan yang sama disebut agregat. disebut demikin karena tadi telah disebutkan bahwa anggota kelompok satu sama lainya tidak mengenal dan hanya memiliki tujuan yang sama. 

       Menurut Baron & Byrne, sebuah kumpulan orang bisa disebut kelompok jika mereka memiliki 2 tanda psikologis yaitu sense of belonging, atau rasa saling memiliki dan terikat secara emosional. Dan yang ke 2 adalah nasib anggota saling bergantung sehingga hasil setiap orang terkait dalam cara tertentu dengan hasil yang lain.

     Contohnya, ketika kita ada disebuah jalanan yang sedang macet. Lalu tiba-tiba dalam keramaian dan kacaunya situasi lalu lintas, ada seorang pejalan kaki terserempet seorang pengendara motor. Jika kita adalah seorang pejalan kaki maka kita akan langsung tergabung pada kelompok pejalan kaki yang akan membela sang pejalan kaki. Dan jika kita adalah seorang pengendara motor kita akan langsung tergabung dalam kelompok pengendara motor yang menganggap sang pejalan kaki yang melakukan kesalahan.Atau saat kita mengantri membeli tiket dan makanan saat itu kita juga tergabung dalam kelompok. Namun tidak seperti kelompok yang sebenarnya dimaksudkan, selain memiliki anggota juga memiliki tujuan dan rasa keterikatan juga salaing membutuhkan.

    Begitu sering dan dekat nya kita dengan kelompok-kelompok tertentu, membuat kita menemukan dinamika-dinamika kelompok yang sangat sering kita temui dan menjadi masalah utama dalam kelompok.


sumber:
Psikologi komunkasi. Drs. Jalaluddin Rakhmat. M.Sc 

Psikologi kelompok...?ya Psikologi sosial...!!?

Apakah judul diatas cukup membuat anda penasaran..??

Mudah-mudahan demikian karena saya akan memuaskan keingintahuan anda semua. Mulai dari pengertian apa itu psikologi kelompok ??.  

Psikologi kelompok, merupakan ilmu yang mempelajari dan mengkhususkan perhatian pada kelompok. Seperti bagaimana cara terbentuknya kelompok, dinamika kelompok, pengaruh-pengaruh kelompok pada pribadi manusia, keputusan-keputusan dalam kelompok, dan masi banyak lagi.

Lalu bagaimana dengan psikologi sosial??. Apa itu psikologi sosial ?. Psikologi sosial adalah ilmu yang mempelajari tentang pengaruh sosial terhadap individu dan segala dinamikanya, termasuk interaksi, modeling (kegiatan mencontoh perilaku) dan individu terhadap kelompok.


Sudah jelas bukan bahwa psikologi kelompok merupakan cabang dari psikologi sosial. Cabang dari ilmu psikologi sosial yang lainya juga beragam, misalnya psikologi komunikasi, motivasi, psikologi kepemimpinan, dan masih banyak hal lain yang dapat digali di dalam psikologi sosial. 

Dari pembahasan saya akan menguji pangetahuan saya tentang psikologi kelompok dan apa saja yang menjadi bahan dari pembelajaran psikologi kelompok.


sumber:
Social psychology. Aronson dkk